Minggu, 20 September 2015

Cerpen Tentang Sahabat


 Cerpen ini diinspirasi dari peristiwa saat pergi ke Pantai Losari bersama teman-teman        pada bulan Agustus 2014           

BAHAGIA ITU SEDERHANA
            Pagi itu sekitar pukul 07.00 Sisi sudah bersiap-siap akan pergi ke Pantai Losari bersama dengan Arah,Tiwi,Ulfa,dan Dani. Sisi,Arah dan Tiwi memang tidak sekelas dengan ulfa dan Dani, tapi mereka sudah sangat akrab apalagi karena Dani itu bersepupu dengan Tiwi.
            Sebelum berangkat Sisi terlebih dahulu menelpon Arah dan bertanya kepada Arah apakah ia dan ulfa sudah siap dan segera datang ke rumah Sisi karena Tiwi akan menjemput mereka dengan mobil. Sekitar pukul 10.00 mereka berangkat dengan hati yang sangat gembira karena hal tersebut sudah lama mereka rencanakan, meskipun isma tidak dapat ikut dengan mereka tapi selama dalam perjalanan mereka dapat bercakap-cakap dengan isma melalui VM BBM.
            Langit tampak mendung dan turun hujan selama perjalanan, juga terjadi kemacetan sehingga mobil yang mereka tumpangi harus mencari jalan lain. Hingga mereka sampai pada salah satu pusat perbelanjaan di Makassar. Mereka hanya melihat-lihat dan sedikit berbelanja makanan ringan untuk buka puasa di sebuah supermarket.
            Banyak waktu yang mereka habiskan di dalam mall. Sambil menunggu bibinya Tiwi berbelanja, mereka pergi ke lapangan karebosi yang berada tepat di seberang jalan dari mall tersebut,meski sedikit gerimis mereka tetap memaksakan diri. Hanya sekedar duduk beristirahat sambil berfoto bersama-sama tampak keceriaan di wajah mereka dan Tiwi berkata “Isma pasti nyesel gak ikut,yah!!“. Hujan sedikt redah,sekitar pukul 17.00 sore mereka melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan utama mereka yaitu Pantai Losari.
            Sambil menunggu waktu berbuka puasa mereka menikmati suasana keramaian Pantai Losari disore hari. Ulfa mengeluarkan hendpon dari saku jeansnya dan meminta untuk berfoto bersama-sama, saat sedang berfoto ada kakak cowok dan 2 temannya ingin mengajak mereka berfoto tetapi mereka hanya tertawa dan menolaknya dengan sopan, kakak cowok dan 2 orang temannya itu juga tak ingin memaksa.
            Saat waktu berbuaka puasa tiba mereka kembali ke mobil dan berbuka dengan segelas air putih dan makanan ringan yang sebelumnya mereka telah beli. Setelah berbuka puasa mereka hanya beristirahat sejenak dan Ulfa berkata, “ aku ingin makan bakso,dan sepertinya tak jauh dari tempat ini ada penjual bakso”. Merekapun setuju untuk mencari penjuak bakso juga sambil berjalan-jalan. Mereka sudah berjalan cukup jauh dan tampak lelah tetapi belum juga menemukan satupun penjual bakso karena yang lebih banyak itu hanya yang berjualan makanan khas daerah Sulawesi-Selatan yaitu pisang ijo. Hampir saja mereka putus asah, dan saat hendak kembali ke mobil mereka melihat satu penjual bakso dan langsung memesan baksonya. Setelah mereka selesai memakan baksonya mereka kembali ke mobil, tetapi saat itu belum ada seorangpun yang ingin kembali pulang ke rumah jadi mereka memutuskan untuk tinggal beberapa waktu sambil bermain, begitu senang hati mereka, tampak  keceriaan tergambarkan di raut wajah mereka hingga akhirnya sekitar pukul 20.00 mereka sudah ingin kembali pulang.